Menteri Pertahanan sekaligus capres nomor urut 2 Prabowo Subianto membawa tenaga kerja wanita (TKW) bernama Annisah kembali ke Tanah Air. Annisah sebelumnya telantar di Malaysia karena paspor miliknya ditahan agen.
Seperti keterangan dan video yang diterima detikcom, Jumat (15/3/2024), bermula ketika Prabowo menerima aduan dari seseorang bernama Eny saat berziarah ke makam orang tuanya di Taman Makam Karet Bivak, Jakarta Selatan, pada 15 Februari 2024. Eny menangis dan meminta Prabowo membantu anaknya bernama Annisah yang sudah lima tahun bekerja di Malaysia tapi tidak bisa pulang.
Setelah mendengar curhat Eny, Prabowo meminta sekretaris pribadinya, Rajif Sutirto, menghubungi Ketua Jaringan Merah Putih (JMP), yakni Nanik S Deyang, agar bisa memulangkan Annisah. Dua minggu berselang, surat izin kepulangan tanpa paspor dari Imigrasi Malaysia pun keluar pada Kamis (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Annisah kini sudah kembali ke Tanah Air dan bertemu dengan ibu dan anaknya. Sambil terisak, Annisah menyampaikan terima kasih ke Prabowo.
“Terima kasih, Pak Prabowo, Ibu, saya sudah pulang,” ujar Annisah.
Tak hanya Annisah, Eny, sang ibunda, juga menangis terharu. Eny menyampaikan terima kasih ke Prabowo karena telah berhasil membawa kembali pulang anaknya ke Indonesia.
“Pak, terima kasih ya Pak (Prabowo) telah membawa anak saya pulang ke Indonesia,” ujar Eny.
Prabowo sebelumnya meminta Wamenaker Afriansyah Noor agar bisa mendesak Adnaker di Malaysia untuk mencari keberadaan Annisah. Kemudian, 19 Februari 2024 keberadaan Annisah akhirnya terungkap. Nanik pun melapor kepada Prabowo untuk terbang ke Kuala Lumpur, Malaysia dan menemui Annisah.
Annisah ternyata TKW legal yang diberangkatkan dari Indonesia melalui agen dan juga menggunakan paspor. Annisah pertama kali ditempatkan bekerja di Singapura tahun 2018. Belum setahun di Singapura, Annisah dipindahkan oleh agennya ke Malaysia.
Saat bekerja di Malaysia, Annisah ditempatkan di keluarga yang memiliki banyak anak sehingga selain memomong anak-anak majikannya, Annisah juga harus bekerja mengurus rumah.
Annisah mengaku tidak sanggup menanggung beban pekerjaan itu dan mencoba berkali-kali meminta pada agen yang menyalurkannya bekerja untuk dipulangkan ke Indonesia. Namun, agennya tidak menggubris.
Annisah pun tetap berusaha kembali menghubungi agennya untuk meminta paspor dan dokumen penting lainnya yang ditahan, ternyata agen tersebut diketahui sudah gulung tikar. Tidak tahan lagi, Annisah nekat kabur dari rumah majikannya untuk bekerja di tempat lain secara paruh waktu.
Di saat yang sama, Annisah berusaha untuk mencari dokumen pribadi miliknya agar bisa pulang ke Indonesia. Adapun Annisah terdesak biaya lantaran harus membayar denda over stay ke Imigrasi Malaysia dengan total RM 3.100. Prabowo menanggung semua urusan, termasuk biaya administrasi Annisah dan tiket pulang ke Indonesia.