Habiburokhman, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, menyatakan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkeinginan untuk berperan sebagai perantara antara PDI Perjuangan dan Presiden Joko Widodo.
Hubungan antara kedua belah pihak telah tegang sejak putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diumumkan sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang mendampingi Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Pak Prabowo pasti akan berusaha untuk menjadi mediator yang merestorasi hubungan antara kedua belah pihak,” ujar Habiburokhman dalam program Kompas Petang pada Minggu (7/4/2024).
Keinginan untuk mewujudkan rekonsiliasi tersebut menjadi salah satu alasan di balik rencana pertemuan antara Prabowo dengan Megawati. Habiburokhman menegaskan bahwa rencana ini telah diketahui oleh Jokowi.
Menurutnya, meskipun hubungan antara PDI-P dan Jokowi belakangan tidak harmonis, kemungkinan untuk pertemuan antara dua elit politik itu masih terbuka. Habiburokhman menunjukkan contoh hubungan antara Jokowi dan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 yang awalnya dianggap sebagai musuh bebuyutan, namun kemudian masih dapat bersatu kembali.
“PDI Perjuangan dan Pak Jokowi memiliki akar politik yang sama. Pak Jokowi tumbuh dalam lingkungan PDI Perjuangan dan bahkan menjadi anggota satu-satunya partai yang pernah diikutinya,” ujar Habiburokhman.
Baca Juga : Qodari Sebut Kemenangan Prabowo-Gibran Bukan Karena Bansos!
“Saya yakin kemungkinan besar terbuka untuk terjadinya rekonsiliasi antara pihak Jokowi dan keluarganya dengan PDI Perjuangan,” lanjutnya.
Meskipun begitu, Habiburokhman belum dapat menentukan waktu pasti pelaksanaan pertemuan antara Megawati dan Prabowo. Namun, ia yakin bahwa rencana tersebut akan terwujud dalam waktu yang tidak lama lagi.
Menurutnya, tidak ada kendala psikologis yang mungkin menghambat rencana pertemuan antara Prabowo dan Megawati.
“Pak Prabowo dan Ibu Mega telah menjadi sahabat selama bertahun-tahun,” kata Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran itu.
Diketahui bahwa kabar mengenai rencana pertemuan antara Megawati dan Prabowo semakin kuat belakangan ini. Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa Megawati tidak keberatan untuk bertemu dengan Prabowo setelah keputusan MK mengenai perselisihan hasil pemilu.
Saat ini, tim hukum yang mewakili Ganjar Pranowo-Mahfud MD sedang mengajukan sengketa hasil pemilu ke MK, bersama dengan tim hukum yang mewakili Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Hasto menyatakan bahwa terkait dengan pemilihan presiden, mereka masih menunggu hasil dari Mahkamah Konstitusi (MK), sehingga tidak ada masalah untuk melakukan pertemuan-pertemuan tersebut.
“Hal yang sama juga berlaku antara Pak Prabowo dan Ibu Megawati Soekarnoputri. Tidak ada masalah dalam pandangan pribadi,” tambahnya.
Saat ini, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Said Abdullah menyebutkan bahwa Megawati telah meminta putrinya yang juga menjabat sebagai Ketua DPP PDI-P, Puan Maharani, untuk berkomunikasi dengan Prabowo.
“Jadi, dari beberapa poin tersebut, tujuannya adalah, Ibu (Megawati) meminta Mbak Puan untuk memulai komunikasi. Setelah terjalin komunikasi, Mbak Puan akan memberikan laporan. Hasil dari laporan tersebut akan menentukan apakah Ketua Umum akan bertemu dengan Pak Prabowo dan duduk bersama. Begitu lah,” kata Said pada Senin (8/4/2024).